PTC - PTR: Testing dan Implmentasi Sistem - Chapter One
 

Testing dan Implmentasi Sistem - Chapter One

DEFINISI

Menurut standar ANSI/IEEE 1059, Testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang
diinginkan (defect/errors/bugs) dan mengevaluasi fitur-fitur dari entitas software


cont'd:
Testing software adalah proses mengoperasikan software dalam kondisi yang dikendalikan, untuk :
  • Verifikasi apakah telah berlaku sebagaimana telah ditetapkan (menurut spesifikasi)
Are we building the system right?
  • Mendeteksi error
  • Validasi apakah spesifikasi yang telah ditetapkan sudah memenuhi keinginan atau kebutuhan dari pengguna sebenarnya
Are we building the right system?

=============================================================
Definisi Kualitas

  1. Menurut Crosby : Kualitas adalah pemenuhan terhadap kebutuhan
  2. Menurut ISO-8402: Kualitas adalah keseluruhan dari fitur yang menjadikan suatu produk dapat memuaskan atau dipakai sesuai kebutuhan dengan harga yang terjangkau 
  3. Menurut W.E Perry: Kualitas adalah pemenuhan terhadap standar
  4. Menurut R.Glass :Kualitas adalah tingkat kesempurnaan 
  5. Menurut J.Juran :Kualitas adalah tepat guna
=============================================================
Hubungan testing dan kualitas

  • Software yang berkualitas adalah software yang bebas error dan bug secara objektif, tepat waktu dan dana, sesuai dengan kebutuhan atau keinginan dan dapat dirawat (maintainable)
    • Definisi objektif : Suatu proses pembuktian yang terstruktur, terencana dan terdokumentasi dengan baik
  • Testing membuat kualitas dapat dilihat secara objektif, karena testing merupakan pengukuran dari kualitas software
  • Testing tidak dapat memastikan kualitas software, namun dapat memberikan jaminan terhadap software pada suatu tingkat tertentu
  • Jaminan kualitas (Quality Assurance – QA) mengukur kualitas proses yang digunakan untuk membuat produk berkualitas. Testing merupakan bagian dari aktifitas QA


Tujuan testing
  • Adalah menemukan sebanyak mungkin masalah (error)
  • Tujuan dari menemukan masalah adalah memperbaikinya.
    • Tangani masalah yang bersifat penting, karena tidak semua permasalahan dapat diselesaikan – berlaku prinsip pareto


Misi tim testing

  • Tidak hanya untuk melakukan testing, tetapi juga membantu meminimalkan resiko kegagalan proyek
    • Mencari masalah dari produk
    • Mencari masalah potensial
    • Mencari kehadiran masalah
Intinya adalah mencari dan melaporkan sehingga tim lain dapat membuat keputusan terhadap pengembangan produk

Catatan: Perlu diingat, tester hanya menginformasikan Tidak melakukan pembenahan kode Tester adalah individu yang memberikan hasil pengukuran dari kualitas produk .

============================================================
Psikologi testing

  • Jika pengembangan dilakukan secara konstruktif, maka testing dilakukan secara destruktif
    • Tester harus mempunyai keinginan yang mendasar untuk membuktikan kode gagal dan akan melakukan apa saja untuk membuatnya gagal
  • Bila seorang tester hanya ingin membuktikan bahwa kode beraksi sesuai dengan fungsi bisnisnya, maka tester tersebut telah gagal dalam menjalankan tugasnya sebagai tester.

============================================================
Prinsip-prinsip testing

PERTAMA:
  • Testing yang komplit (dilakukan secara menyeluruh) tidak memungkinkan dilakukan
    • Kemungkinan jumlah kombinasi testcase yang amat besar
      • Pertimbangan domain masukan yang mungkin sangat besar jumlahnya (masukan yang valid, tdk valid, masukan yg diedit dll)
      • Kompleksitas user interface dan desain
      • Jalur program yang mungkin dapat dilewati sangat banyak
    • Harus dilakukan test ulang, setiap ada perbaikan pada masing-masing bug

KEDUA:
  • Testing merupakan pekerjaan yang kreatif dan sulit
mitos-mitos yang salah tentang testing :
  • Testing itu mudah
  • Tiap orang akan dapat melakukan testing dengan sendirinya padahal Testing bukanlah hal yang sederhana, karena
  • Untuk dapat melakukan testing yang efektif harus mengetahui keseluruhan sistem
  • Sistem sendiri tidak sederhana (mudah dipahami)

KETIGA:
  • Testing berbasis pada resiko, walaupun testing secara keseluruhan tidak dapat dilakukan tidak berarti bahwa testing yang efektif tidak dapat dilakukan testing merupakan hasil pertimbangan dari resiko dan ekonomi
  • Secara ringkas, testing dipengaruhi oleh
    • pertimbangan :
      • Sumber daya dan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan testing menurut skala prioritas, kompleksitas dan kesulitan testing
      • Biaya dari keterlambatan pengiriman produk (kemungkinan besar disebabkan testing)
      • Kemungkinan adanya suatu defect
      • Biaya yang disebabkan oleh defect, bilamana defect tsb menyebabkan error yang membawa kerugian langsung maupun tak langsung bagi customer

KE-EMPAT:
  • Testing harus direncanakan butuh pemikiran dengan pendekatan secara keseluruhan, desain tes dan penetapan hasil yang diinginkan untuk setiap kasus tes (test case) yang dipilih
    • test plan : dokumen yg mencakup keseluruh tujuan testing dan pendekatan testing
    • test design : dokumen yg mendefinisikan apa yg telah dipilih utk dites dan hasil yg diharapkan “test direncanakan dan didesain sebelum kode dibuat”.
  • Perencanaan tes sangat penting, yaitu :
    • Utk dpt menjaga arah pelaksanaan tes agar tidak menyimpang dari tujuan tes itu sendiri (mengukur kualitas SW)
    • Menjaga kesesuaian penggunaan sumber daya dan jadual proyek dengan menetapkan apa yang akan dites dan kapan berhenti
    • Membantu tester fokus terhadap apa yang akan dites (membuat test case)

KE-LIMA
  • Testing butuh independensi, testing yang paling efektif adalah yang dilakukan oleh pihak ketiga (tidak bias).



Related Post:

0 komentar:

Posting Komentar

Write comment wisely, and do not scam activities.

 
 
 

FEEDJIT Live Traffic Feed

Submission

Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net

Follower

 
Copyright © PTC - PTR